Saya adalah wanita kesepian. Menikah pada usia 17 dan mempunyai suami yang lebih tua 20 tahun. Awal dari pernikahan sangatlah menyenangkan. Karena suamiku adalah direktur di perusahaan rokok gudang garam. Uang sudah tidak menjadi masalah buat kami.
Sahabat303 : Aku Mengandung Anak Temanku |
Tetapi sebagai wanita muda saya merasa kesepian karena sering di tinggal suamiku untuk tugas keluar kota dari ke kediri, jakarta, makasar, sulawesi dan berbagai tempat lainnya. Saya mulai sering hang out dengan teman-teman saya sewaktu suami saya keluar kota. Sering saya bertemu dengan teman lelaki saya.
Oh ya, namaku Syintia . Tinggal di Surabaya. Biasa dipanggil Mei Ling atau Ling. Suatu hari saya diajak keluar oleh teman lelaki saya yang bernama Markus. Kami pergi jalan2, shopping bersama. Kami bercerita tentang banyak hal. Markus rupanya belum menikah dan masih berusia 23 waktu itu.
Aku sangat tertarik dengan Markus karena badannya tinggi tegap, usianya tidak berbeda jauh dengan saya dan wajahnya ganteng. Sedangkan suamiku sudah tua dan dalam hubungan sex sudah tidak bisa memuaskan nafsu birahiku yang masih tinggi. Sambil berjalan kupandang wajah Markus menghayal apakah dia bisa memuaskan birahiku ini.
Tidak terasa tangan kita bersentuhan dan terasa gelora nafsuku menaik. Kemudian kuajak Marcus ke Hotel. Dan rupanya ajakanku diterima dengan baik olehnya. Kami kemudian menuju ke hotel. Sampai dihotel dengan buru2 kubuka kaosku, bhku, celana pendekku dan cdku. Kemudian ku buka kaos, celana panjang dan cdnya. Tampaklah penisnya yang panjang, keras dan besar, sekitar 16cm.
Berbeda dengan penis suamiku yang hanya 12cm, lembek dan loyo tak bertenaga. Langsung kujongkok dan memegang penisnya dan kumasukkan kedalam mulutku. Keluar masuk dalam mulutku. Oh rasanya bukan main. Sedangkan Marcus sedang memainkan puting susuku dan meremas buah dadaku yang masih kenyal karena belum melahirkan anak. Kurasakan vaginaku mulai basah.
Karena aku sudah terangsang maka ku pegang penisnya dan dalam posisi Markus masih dalam tidur, kumasukan penisnya kedalam lubang vaginaku. Ah…. Terasa penis Markus yang besar membelah lobang vaginaku yang sempit. Saya naik turunkan pantatku diatas tubuhnya. Ga lama kemudian kurasakan ada getaran dalam tubuhku yang belum pernah kurasakan dengan suamiku.
“Ah Markus aku mau keluar” dia tidak menjawab malah ikut memegang pantat saya dan mengayunkan pantat saya naik turun lebih cepat.
Dari mimik mukanya kelihatan dia juga keenakan menikmati memekku yang masih sempit.
“Oh Ling aku juga mau keluar ayo kita keluar sama-sama.
“Iya Markus sayang ah” kugenjot goyangan pantatku bertambah cepat dan tidak lama kemudian badanku bergetar hebat dan aku telah orgasme dan Markus juga telah keluar.
Spermanya memenuhi lobang vaginaku. Terasa banyak dan hangat didalam vaginaku. Kupeluk dia erat dan kami tidur berpelukan. Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing.
Kegiatan ini kami lakukan setiap ada kesempatan. Sampai suatu hari aku mual dan muntah. Rupanya aku hamil. Dan aku tau bahwa ini adalah hasil dari persetubuhanku dengan Markus. Kutelepon Markus dan mengatakan hal ini kepadanya, tetapi setelah mendengar kabar ini Markus menutup telponku dan menghilang tanpa jejak.
Dalam kesedihanku kuberi tahukan kabar kehamilanku kepada suamiku dan suamiku menyambut dengan gembira tanpa adanya kecurigaan terhadap kehamilanku. Mengira itu adalah hasil hubungan sexualnya denganku, suamiku sangat senang. Memelukku dengan mesra dan malam itu kami berhubungan badan.
Terus terang sewaktu kuberhubungan dengan suamiku tidak ada rasa apa2 sama sekali. Karena penis suamiku pendek dan loyo. Dalam berapa goyanganku saja suamiku sudah keluar sedangkan aku belum terasa apa2. Tetapi kekecewaanku kupendam karena terpikir untuk merawat anak hasil dari hubunganku dengan Markus. Berbulan2 kemudian lahirlah anak lelaki dan itulah anak pertamaku.
Sejak kehilangan kabar dari Markus kutak tau bagaimana melampiaskan nafsu birahiku yang tak tersalurkan.
Kubuka buku telp catatanku dan ada nama Joni dan nomor telpnya disitu. Kucoba telp dan ternyata diangkat.
“Halo” terdengar suara lembut. “Halo, Joni, saya Ling” “oh Ling apa kabar?” “Baik Jon, nanti ada waktu ndak? Kita ketemuan ya?”
“Haha ada acara apa nih Ling?” “Biasa reunian aja sambil mengenang masa2 kita di Sma”
“ok lah kalau gitu Ling” kemudian kami janjian ketemu. Bertemulah kami, sambil minum dan makan kami cerita tentang masa lalu dan teringatlah cerita dimasa kami dulu pacaran.
Kutanya dia
“Jon kamu sudah berkeluarga?’
“Belum nih Ling, aku tidak dapat melupakan dirimu, aku masih cinta padamu”
“oh Jon, aku juga masih cinta padamu” tidak terasa tangan kami sudah saling bertaut. Kemudian kuajak Joni ke hotel dan ternyata disambut dengan baik olehnya.
Sampai di Hotel Joni langsung memeluk badanku dan mencium bibirku dengan ganas. Tangannya terus meremas dadaku yang masih terlapis oleh bh hitamku. Kubuka baju dan bhku untuk mempermudah remasan tangannya pada buah dadaku. Melihat kutelah setengah telanjang Joni tidak mau kalah dan membuka seluruh pakaiannya dari baju sampai celana dan cdnya.
Kulihat penisnya yang besar panjang dan keras. Ada sekitar 17cm. Langsung kupegang kontolnya dan kukocok pelan. Kumasukan kontolnya dalam mulutku dan kujilat2 kontolnya. Joni tidak mau kalah membuka celana pendekku dan cdku.
Terlihatlah jembutku yang lebat dan banyak.
“Ling aku suka jembutmu lebat dan banyak sangat merangsang diriku”
“Jon semua ini adalah milikmu malam ini, ambillah dan lakukan apa saja yang kamu suka” Joni kemudian jongkok dan mulai mencium vaginaku.
Itil dan kelentitku dicium dan dimainkan olehnya. Tidak terasa aku sudah mulai mau orgamse. Kubelai rambut dan kepalanya yang sedang menciumi vaginaku.
“Ah aku keluar Jon” terasa cairan dari vaginaku keluar dan cairanku dijilat sampai bersih olehnya. Aku terkulai lemas dan Joni yang belum keluar mulai mengatur posisi diatasku.
Dia mulai mengesek2kan penis besarnya pada bibir vaginaku dan setelah tepat didorongnya tubuhnya. Masuklah penis besarnya dalam lobang vaginaku yang sempit.
“Ahhhh” kujerit panjang sewaktu penisnya keluar masuk dengan cepat didalam vaginaku.
Kupeluk erat pantatnya supaya penisnya bisa masuk semua. Oh nikmatnya. Tidak lama kemudian muncrat lah air maninya dalam vaginaku. Aku hanya membiarkannya karena kupikir kuingin mendapat anak satu lagi dan keinginan itu bisa kudapatkan dari dia bukan dari suamiku yang mandul.
Benar saja setelah berkali2 kami melakukan hubungan sexual bersama sewaktu suamiku keluar kota. Akhirnya aku hamil lagi. Kuteleppn Joni dan mengabari bahwa aku hamil dan ini adalah benih darinya. Kuberitahu kepadanya untuk bertanggung jawab dan menikahiku.
“Ling kamu itu sudah punya suami, ga mungkin saya menikah dengan kamu” “Jon tapi aku telah hamil dan anak ini adalah anakmu.
Aku ingin kau menikahiku karena aku akan menceraikan suamiku yang tidak berguna itu, tidak pernah bisa memuaskan aku sebagai istrinya, suami yang jelek, penis yang kecil dan pendek” “tapi Ling, aku tidak mencintaimu.
Kita hanya teman sex saja, yang tanpa ada ikatan. Saya rasa itu lebih baik. Terima kasih atas sex yang kau berikan kepadaku selama ini. Gugurkan saja Ling. Jangan cari aku lagi ya Ling.” Telepon ditutup oleh Joni. Mendengar perkataan Joni, sedih sekali dan sakit sekali hati perasaanku.
Aku hamil sekali lagi dan lelaki itu tidak mau bertanggung jawab. Kubersumpah untuk tidak mau hamil lagi setelah anak ini lahir. Maka sewaktu suamiku kembali dari luar kota kuberitahukan kabar kehamilanku kepadanya dan seperti yang pertama suamiku tidak curiga sama sekali dan menyambutnya dengan gembira. Maka lahirlah anak lelaki lagi beberapa bulan kemudian. Kemudian kupasang alat kb didalam vaginaku supaya aku tidak hamil lagi bila aku melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
No comments:
Post a Comment